Pertandingan antara SMA 3 PSKD Jakarta melawan SMA 1 PSKD Jakarta di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Jakarta berakhir dengan skor 39-24 untuk SMA 1 PSKD.
Dibalik keseruannya, terdapat kisah menyentuh hati, khususnya pada tim PSKD 1. Faktanya, tiga anggota dari satu keluarga sekaligus berpartisipasi untuk tim tersebut. Mereka adalah Yulisar Wilson Kanikir sebagai coach, My Faith Sonni Markson Kanikir (Markson) sebagai asisten coach, dan My Love William Zefanya Kanikir (William) sebagai pemain.
Coach Yulisar mengaku bahwa bekerja didampingi kedua anak kesayangan menjadi suatu kebanggaan bagi dirinya.
"Ada satu rasa kebanggaan, karena saya bisa bekerja dengan orang-orang yang saya sayangi. Tanpa anak saya aja saya bekerja sepenuh hati, apalagi ada anak saya," katanya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa bekerja di sisi anak-anaknya berhasil meningkatkan kedekatan personal mereka.
"Semakin intens kita ketemu di lapangan, pasti kita juga saling bersusaha untuk mendukung satu sama lain," tutur Coach Yulisar.
Baca Juga: “Bebas” dari Jubilee, PSKD 1 Siap Sabet Gelar Champion DBL Central Jakarta
My Love William Zefanya Kanikir melantai bersama SMA 1 PSKD Jakarta saat pertandingan perdana mereka kontra SMA 3 PSKD Jakarta
Kedua anak berminat bermain basket karena dikenalkan sang ayah yang juga memiliki hobi basket. Namun, Coach Yulisar mengatakan bahwa dia hanya mengenalkan olahraga basket, bukan memaksa.
"Saya taruh harapan ke anak saya. Saya meperkenalkan, tidak memaksa, yaitu dengan cara mengajak mereka melihat saya melatih. Jadi, pada akhirnya mereka melakukan itu atas kesukaan mereka," ujar Coach Yulisar.
Hal ini berlaku bagi kedua anaknya. William, setelah lulus SMP, memilih untuk melanjutkan studinya di PSKD 1 karena mengaku suka dengan suasana latihan sekolah ketika melihat sang ayah melatih tim basket PSKD 1.
Serupa dengan William, Markson dulunya juga berminat bergabung dengan PSKD 1. Hanya saja, harapan itu pupus setelah dirinya diterima di sekolah Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP).
Musim lalu Markson sebenarnya ingin mendampingi sang ayah di sisi lapangan, namun sayangnya terhalangi oleh kesibukan kuliah yang tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu, ia memilih untuk mendampingi sang ayah di musim ini, di mana kesibukan-kesibukan tersebut baru saja usai.
Sebagai pecinta olahraga basket, Coach Yulisar berharap anak-anaknya dapat menggapai mimpi mereka yang setinggi-tingginya, termasuk bekerja atau bermain di tingkat profesional.
Sementara untuk tim basket PSKD 1, Coach Yulisar yakin dapat memaksimalkan setiap potensi yang ada dan meraih target yang mereka inginkan sejak tahun-tahun sebelumnya, yaitu menjadi juara di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Melaju ke Big Eight, Santa Theresia Siap Gaspol sampai Final!
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)